Testimoni Pengguna Internet Smartphone

Smartphone menjadi tak berguna jika tanpa koneksi internet. Ungkapan ini menjadi ironi bahwa secanggih apapun merk smartphone hanya akan seperti gamebot (game jadul tahun 90an) jika tanpa koneksi internet. Perilaku pengguna gadget jaman sekarang ini lebih identik dengan layanan sosialita yang berbayar atau gratisan dari provider/operator internet kartu gsm maupun cdma, ada juga yang sekedar main game online dan tentu saja membutuhkan koneksi dan kuota yang cukup. Beberapa pengguna kartu untuk smartphone ini haruslah lebih bijak dalam menyikapi kondisi internet di Indonesia yang terkenal belum baik dalam pembangunan infrastruktur layanan jaringan/ISP mengakibatkan sinyal naik turun (beda tempat beda rasa). Kemudian menilik antara kebutuhan dan gaya hidup jaman sekarang yang terus mengalami perubahan.

 

KEBUTUHAN APLIKASI

Beberapa paket kartu gsm/cdma biasanya memberikan gratisan online pada aplikasi Facebook, BBM, WA, ataupun pada browser tertentu misalnya OperaMini namun terbatas pada situs yang ditentukan. Lain halnya dengan game online, kita membutuhkan kuota ekstra agar tetap jalan. Sedangkan untuk Thetering and Portable Hotspot dari HP ke Laptop lah yang biasanya paling boros, seminggu pemakaian bisa langsung habis, hehe buat streaming atau download.

"Penggunaan data internet rata-rata untuk aplikasi sosialita hanya sekitar 100 MB perbulan di smartphone (sudah cukup)"

PERTIMBANGAN HARGA

Di Indonesia memiliki provider kartu gsm dan cdma terbesar dengan jaringan yang mulai tersebar di seluruh pelosok. Namun semakin luas jaringan tentunya semakin mahal tarif internetnya. Salah satunya yang terbesar adalah Telkomsel yang saat ini biasa di sebut kelas menengah keatas, sedangkan Three dan Smartfren disebut-sebut sebagai tarif pas pelajar (anak muda seperti saya, hhehe) meskipun tidak seluas jaringan yang lain, kemudian Mentari dan XL Axiata menduduki peringkat kelas menengah stabil. Axis dulu pernah merajai kelas irit gsm terbaik (tahun 2014) sebelum digandeng (Akuisisi) XL seharga 30 ribu bisa menembus pemakaian 15 Gb kuota per bulan ini beneran unlimted yang sesungguhnya berbatas waktu (bukan batas kuota), cuman gara-gara over load bandwidth akhirnya kena sanksi dari pemerintah. Termasuk smartfren dengan paket reguler 30 (r30) berbatas waktu pemakaian sempat menjadi primadona di Blackberry cdma dan modem.

"Pelanggan kelas menengah ke atas sanggup merogoh kocek hingga 100rb an perbulan untuk paket internet smartphone"

PILIH UNLIMITED ATAU KUOTA?

Jaman sekarang tidak ada yang namanya pure Unlimited alias unlimited berbatas kuota yang sering disebut dengan FUP (Fair Usage Policy) setelah melewati kuota yang ditentukan maka kecepatan diturunkan dan aplikasi sosialita tetap jalan, namun ada beberapa yang langsung mati total sebelum batas masa aktif. Tindakan provider/operator ini memang sudah ada ketentuan hukumnya dan pelanggan harus memahami betul. Seringnya sih masih juga dibuat samar oleh oknum provider demi meraup untung lebih. Pelanggan yang dirugikan tak bisa berbuat apa-apa lantaran tidak ada badan hukum pengaduan yang memihak. Pada ironinya, secepat dan sekencang apapun internet jika kuota ludes dalam waktu singkat serta tarif yang tak imbang membuat pelanggan mencari alternatif lain.

"Mulai bermunculan aktifitas Gretonger (pencari gratisan internet, populer dikalangan pengguna PC modem) sekarang merambah ke smartphone"

PAKET TERGANTUNG GADGET

Opini atau fakta yang jelas dalam paket yang disuguhkan provider biasanya diklasifikasikan berdasarkan platform gadget itu sendiri, misal Blackberry dengan paket BIS yang disinyalir masih benar-benar Unlimited tanpa batas kuota dibandingkan gadget OS Android atau Iphone (tahun 2011). Ada beberapa paket yang tidak bisa digunakan pada Android atau Iphone seadangkan BB bisa ataupun sebaliknya. Beda gadget maka beda pula paket yang digunakan. Meskipun banyak yang pesimis dengan adanya ponsel Blackberry yang minim fitur akhirnya pihak vendor BB mengoptimalkannya menjadi modem super cepat.

"Ada isu bahwa ponsel Blackberry memiliki paket BIS dengan "tanpa batas" kuota download dan streaming berlaku di semua operator jika dioptimalkan menjadi modem"

KUALITAS JARINGAN GSM/CDMA

Faktor geografis Indonesia menjadi hal yang lumrah mempengaruhi pembangunan tower di daerah perbukitan, sedangkan untuk daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang terus bertambah banyak menggunakan layanan ISP (Internet Service Provider) menambah beban jaringan itu sendiri. Sedangkan infrastruktur jaringan Fiber Optic belum maksimal menjangkau 33 provinsi di Indonesia. Sinyal untuk sebagian wilayah Indonesia masih tergolong lemah dan mengandalkan jaringan 2G, sedangkan rata-rata pengguna sudah ke ranah 3G dan 4G hanya beberapa yang bisa terjangkau di kota besar saja. Beberapa terstimoni yang mewakili sebagian besar pengguna layanan internet untuk smartphone dan termasuk juga modem ini terus diikuti perkembangan akan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Indonesia khususnya sekarang dan nanti.